Mengenal Pṛthivī Matā (Ibu Pertiwi) dan Dyaus Pita (Bapak Angkasa) dalam Hindu



[ X Tutup Iklan]

Sebelum saya memberikan penjelasan tentang Ibu Pertiwi dan Bapak Angkasa mari kita sedikit merenung. Ibu Pertiwi dalam ruang lingkup sederhana adalah tempat kita bernaung, tumbuh, tertawa, bahagia, banyak kenangan dan tempat kita berdiri serta bernafas untuk Hidup. Tanpa peduli lingkungan sama saja anda tidak mewariskan apa-apa pada generasi anda. Uang tidak bisa menjamin sepenuhnya anda dan keturunan anda bahagia dimasa depan. Ketika alam dirusak sumber pangan, sumber udara segar dan air yang sehat akan mulai “MAHAL” untuk di dapat.

Salah satu film fenomal tentang pewarisan alam dan tanah kelahiran adalah film 2012 yang berjudul : “PROMISED LAND”.

Promised-Land-Poster

Film ini berkisah mengenai dua orang pegawai korporat perusahaan Global Crosspower Solutions yang bergerak di bidang penggalian gas alam, Steve Butler (Matt Damon) dan Sue Thomason (Frances McDormand). Keduanya mendapatkan tugas untuk berangkat ke sebuah kota kecil di Pennsylvania, Amerika Serikat, dan berusaha mendapatkan izin pemanfaatan lahan guna penggalian gas alam dari masyarakat yang berada di kota tersebut.
Walaupun pada awalnya rencana yang dijalankan Steve dan Sue berjalan dengan lancar – dengan kebanyakan penduduk yang sedang berada dalam krisis finansial setuju untuk memberikan hak guna lahan /tanahnya, masalah kemudian datang ketika salah seorang warga senior, Frank Yates (Hal Holbrook), mengungkapkan bahwa penggalian gas alam juga memberikan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan yang berada di sekitarnya. Hambatan semakin bertambah ketika seorang aktivis pecinta alam, Dustin Noble (John Krasinski), kemudian datang ke kota tersebut dan memaparkan fakta-fakta mengerikan lain tentang perusahaan yang diwakili Steve dan Sue. Steve sendiri percaya sepenuh hati bahwa Global Crosspower Solutions adalah sebuah perusahaan yang benar-benar berniat baik dalam setiap proyek mereka. Karenanya, Steve dan Sue kemudian melakukan segala cara untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat kota tersebut. Hingga akhirnya mereka sadar akan akibat yang negatif jika tanah tersebut disentuh proyek.
Hampir sama halnya dengan keadaan kita di Bali yang sedang melawan beratnya modernisasi :
Potret bali dulu dan sekarang (Kuta) :
kuta sebelum dan sekarang
Sumberfoto : inbali.org
Dan  Anda (mungkin) dan kawan-kawan kita yang berjuang untuk Menolak Reklamasi:
Tolak-Reklamasi-Teluk-Benoa-1
Tolak-Reklamasi-Teluk-Benoa-2
Foto : Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa
Apakah anda Orang Bali? Anda Lahir di Bali? Siapkah anda menjaga Alam Bali? Tempat anda Bernafas, Tertawa, Menangis dan Semua kenangan keluarga dan sahabat anda ada disini? Jawabannya selalu ada pada hati kecil anda, apakah anda berani mengungkapkannya?
sebarkan artikel ini dengan hastag :
#savebali , #savepertiwi , #tolakreklamasi
———————————————————————————-

Pertiwi (Sanskerta: pṛthvī, atau juga pṛthivī) adalah Dewi dalam agama Hindu dan juga “Ibu Bumi” (atau dalam bahasa Indonesia “Ibu Pertiwi”) atau pṛthivī matā. Dalam Rgveda, Bumi dan Langit seringkali disapa sebagai pasangan, mungkin hal ini menekankan gagasan akan dua sisi yang saling melengkapi satu sama lain.

Baca Juga:   Mantram Gayatri (Ibu Segala Mantra dan Tatacara Untuk Pengobatan)

Pertiwi juga disebut Dhra, Dharti, Dhrthri, yang artinya kurang lebih “yang memegang semuanya“. Sebagai Prthvi Devi, ia adalah salah satu dari dua sakti Batara Wisnu. Sakti lainnya adalah Laksmi.

Prthvi adalah bentuk lain Laksmi. Nama lain untuknya adalah Bhumi atau Bhudevi atau Bhuma Devi.

Dyaus Pita dalam ajaran agama Hindu adalah Dewa Langit, suami dari Dewi Pertiwi, Ayah dari Dewa Agni dan Dewa Indra.

Dewa Dyaus dalam agama Hindu dihubungkan dengan Dyeus (Dewa langit), dari agama proto-Indo-Eropa, versi kepercayaan Yunani disamakan dengan Zeus Patēr, dan dilatinkan sebagai Jupiter (dari bahasa Latin kuno: Iovius Pater, ayah para Dewa). dalam mitologi Slavia disebut Div, dan dalam mitologi Nordik disebut Tyr.

Dyaus Pita dalam Rgweda :

Dalam kitab Rgweda, Dyaus Pita disebut dalam hymne 1.89, 1.90, 1.164, 1.191 dan 4.1.

Di Rgweda 1.89.4b, Pitar Dyaus “Bapa Angkasa” muncul di samping Mata Pṛthvī “Ibu Pertiwi (Bumi)”.

 

Bahasa Sanskerta Alih bahasa
1.89.4a tan no vāto mayobhu vātu bheṣajaṃ tan mātā pṛthivī tatpitā dyauḥ Semoga Angin meniupkan kami obat nikmat itu, semoga Pertiwi Ibu kami memberinya, dan Bapa kami sang Angkasa (=Dyaus),
1.89.10a aditir dyaur aditir antarikṣam aditir mātā sa pitā sa putraḥ Aditi adalah sorga (=langit), Aditi adalah antariksa, Aditi adalah Ibu dan Bapa dan Putra
1.90.7c madhu dyaur astu naḥ pitā Semoga Dyaus Pita semanis madu kepada kami.
1.164.33a dyaurme pitā janitā nābhiratra bandhurme mātā pṛthivīmahīyam Dyaus adalah Ayah, kekuatan saya di sini. Bumi besar ini adalah  saya dan Ibu.
1.191.6a dyaurvaḥ pitā pṛthivī mātā somo bhrātāditiḥ svasā Surga Adalah Ayah, Bumi adalah Ibu
Baca Juga:   Cakra dalam Hanacaraka atau Aksara Bali

 

 

 

 

BAGAIMANA MENURUT ANDA?

MARI MENJAGA PERTIWI DAN ALAM TEMPAT KITA BERNAUNG

 

Sumber : Kumpulan Berbagain Sumber



Semoga Bermanfaat





Ngiring subscribe youtube channel Mantra Hindu inggih [klik disini]





Bermanfaat ? Sebarkan ke Keluarga dan Sahabatmu..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

[related_post themes="flat" id="638"]