[ X Tutup Iklan]

Punyan Tibah Di Kandang Celeng Untuk Hindari Leak

Dulu pada saat banyak orang Bali memelihara hewan ternak, tercetuslah sebuah gugon tuwon  yang menyatakan jika seseorang memelihara babi tapi tidak terdapat pohon mengkudu atau tibah maka babi itu akan mati amah leak. Lebih parahnya, seseorang yang tinggal dirumah tersebut jika kandang babi mereka tidak dipayungi oleh pohon tibah, maka orang-orang rumah akan terserang wabah penyakit. Konotasi […]

Selengkapnya


Mengapa Menghaturkan Canang Sari Berisi Sesari Berupa Uang?

MantraHindu – Canang berasal dari bahasa jawa kuno yang pada mulanya berarti sirih, yang disuguhkan pada tamu yang sangat dihormati. Jaman dulu, sirih benar – benar bernilai tinggi. Setelah agama Hindu berkembang di Bali, sirih itupun menjadi unsur penting dalam upacara agama dan kegiatan lain. Di Bali, salah satu bentuk banten disebut “Canang” karena inti […]

Selengkapnya


Dilarang Menulis Dan Membaca Pada Hari Raya Saraswati Bukanlah Mitos

Hari suci Saraswati yang diperingati setiap enam bulan sekali berdasarkan penanggalan kalender Hindu Bali masih menyisakan kritik, dimana pada hari suci ini berdasarkan tradisi dilarang membaca dan menulis. Pada hari yang suci ini umat Hindu nusantara melakukan pemujaan kepada Dewi Saraswati Bagi beberapa orang larangan membaca dan menulis pada hari Saraswati dianggap mitos, dianggap mengada-ada dan […]

Selengkapnya


Banten Dan Mantra Banten Pasupati

Banten Pasupati Dalam upacara pasupati untuk benda – benda yang akan disakralkan berupa Pratima, keris, barong, rangda, pis bolong, rerajahan, pengunaan simbol – simbol dan lain-lain untuk tujuan tertentu yang sebaiknya disebutkan dilaksanakan pada saat hari raya tumpek landep dengan beberapa tingkatan upacaranya,  Tingkatan nista, paling sederhana, Sarana banten menggunakan : canang sari, dupa pasupati […]

Selengkapnya