Kelahiran Versi 1: Diciptakan Parwati, Dibunuh Siwa
Menurut Kitab Siwa Purana, pada suatu hari Dewi Parvati—isteri Dewa Siwa—ingin mandi. Karena tidak ingin diganggu, maka dia menciptakan seorang anak laki-laki yang diberi nama Ganesha. Dia berpesan kepada Ganesha agar tidak mengizinkan siapa pun masuk ke rumahnya saat Dewi Parwati mandi. Dia pun hanya boleh menuruti perintah Dewi Parwati. Pesan dan perintah tersebut dilaksanakan dengan baik oleh Ganesha.
Syahdan Dewa Siwa suami Dewi Parwati pulang dan hendak masuk ke rumahnya. Namun ia tidak dapat masuk karena dihadang oleh si anak kecil itu. Ganesha melarangnya karena dia melaksanakan perintah Dewi Parwati.
Dewa Siwa menjelaskan bahwa ia suami Dewi Parwati dan rumah yang dijaga Ganesha adalah rumahnya juga. Namun Ganesha tetap tidak mau mendengarkan perintah Dewa Siwa. Ini sesuai dengan perintah ibunya untuk tidak mendengar perintah siapapun.
Dewa Siwa kehilangan kesabarannya dan bertarung dengan Ganesha. Pertarungan amat sengit sampai akhirnya Dewa Siwa menggunakan Trisulanya dan memenggal kepala Ganesha. Saat Dewi Parwati selesai mandi, ia menemukan putranya sudah tak bernyawa. Mengetahui putranya dibunuh oleh Dewa Siwa, ia menjadi amat marah dan menuntut agar anaknya dihidupkan kembali.
Dewa Siwa tersadar akan perbuatannya dan ia menyanggupi permohonan istrinya. Dewa Siwa kemudian menemui Dewa Brahma menceritakan kejadian tersebut. Atas saran Dewa Brahma, Dewa Siwa mengutus abdinya, Gana, untuk memenggal kepala makhluk apapun yang dilihatnya pertama kali yang menghadap ke utara.
Ketika turun ke dunia, Gana mendapati seekor gajah dengan kepala menghadap utara. Saat mengetahui kepalanya akan dipenggal sang gajah melawan hingga salah satu gadingnya patah. Namun kepala gajah itu pun akhirnya dapat dipenggal dan digunakan untuk menggantikan kepala Ganesha. Akhirnya Ganesha dihidupkan kembali oleh Dewa Siwa.
Kelahiran Versi 2: Kepala Pemuda Tampan
Kelahiran Ganesha, menurut versi lain, dilatari oleh permintaan Indra dan para dewa, agar Siwa menciptakan tokoh yang dapat mengalahkan raksasa yang ingin menguasai tempat tinggal para dewa. Kemudian Siwa mengerahkan salah satu kekuatannya dalam ujud seorang pemuda tampan yang lahir dari rahim Parwati. Pemuda tersebut diberi nama Vighneswara (Penyingkir Rintangan). Kelak dia diperintahkan untuk mengalahkan para raksasa.
Parwati sangat bangga akan ketampanan putranya. Maka dia mengundang para dewa untuk memamerkan putranya itu. Semua dewa memandang kagum kepada Vighneswara. Kecuali Sani (Saturnus), dia tidak mau memandang Vighneswara karena membawa kutukan isterinya. Konon, apa saja yang dipandangnya akan berubah menjadi abu.
Meskipun sudah menolak, Parwati tetap meminta Sani memandang putranya. Akibatnya kepala Vighneswara hancur menjadi abu. Parwati pun sangat berduka. Kemudian Brahma menghibur Parwati dan berjanji memulihkan kepala putranya dengan makhluk pertama yang dilihatnya. Makhluk pertama yang dijumpai Brahma adalah seekor gajah.
Ganesha sangat populer dan banyak pemujanya, terutama dari sekte Ganapatya. Ganapati adalah nama lain Ganesha dalam kedudukannya sebagai pimpinan para gana. Gana adalah makhluk kahyangan yang termasuk di dalam kelompok pariwara kecil yang bertugas sebagai pasukan pengawal Siwa. Dalam cerita wayang, Ganesha disebut Bhatara Gana.
Sebagai dewa yang cukup populer, Ganesha mempunyai banyak nama. Yang terkenal adalah Ganapati (pemimpin para gana), Ekadanta (hanya memiliki satu gading), Lambodara (berperut gendut), Vighneswara (berhasil menghalangi segala rintangan dan kesulitan), dan Heramba (bertangan delapan).
KelahiranVersi 3: Dewa Ganesha Sebagai Dewa yang harus pertama kita puja

Ketika Dewa Shiva kembali, ia mencoba untuk memasuki rumahnya, tapi dihentikan oleh Vinayaka. Karena ia tidak diizinkan untuk memasuki rumahnya sendiri, Dewa Shiva menjadi sangat marah. Dia menjadi sangat marah dan melemparkan Tri Sulanya sehingga memotong kepala Vinayaka itu. Parvati bergegas ke tempat kejadian dan terkejut melihat apa yang terjadi. Dia menangis. Dewa Shiva menyadari bahwa ia telah membuat kesalahan besar. Ia segera mengirim pengawalnya ke hutan dan menyuruhnya untuk mengambil kepala makhluk hidup yang pertama kali ditemukan. Setelah berjalan beberapa waktu, pengawal menemukan Gajah dan mereka lalu kembali dengan membawa kepala gajah. Dengan kekuatan ilahi-Nya, Dewa Shiva menempatkan kepala gajah diatas tubuh anaknya. Seketika, Vinayaka hidup kembali. Para Dewa dan Dewa Shiva memberkati putranya dengan anugerah bahwa setiap orang akan memujanya pertama kali dan memberikannya anugerah kepada setiap pemujanya. Mereka yang tidak memujanya maka tidak akan mencapai keberhasilan.
Kisah Lain Mengapa Gadingnya Tidak Sempura
BAGAIMANA MENURUT ANDA?
SEBARKAN KE SELURUH UMAT
Sumber :
pasramanganesha, radheyasuta, hurahura, Arca Dewa-Dewa Hindu Koleksi Museum Nasional, Museum Nasional, 2002. Dewa-Dewi Masa Klasik Jawa Tengah, BP3 Jawa Tengah, 2009
Semoga Bermanfaat
