[ X Tutup Iklan]

Japamala Menurut Ajaran Hindu

JAPAMALA dalam ajaran Hindu, sumber sastranya adalah Kalika Purana dan Sanatkumara Samhita, diuraikan sebagai berikut :   JAPAMALA terdiri dari dua kata induk Bahasa Sanskrit yaitu : JAPA dan MALA. Japa adalah pengulangan mantra suci selama beberapa kali. Mala adalah butir-butir yang dirangkai dengan benang kapas. Jadi Mala yang digunakan untuk ber-Japa disebut JAPAMALA. Perkataan […]

Selengkapnya


Padmasana – Niyasa Stana Hyang Widhi

Padmasana Padmasana atau (Sanskerta: padmāsana) adalah sebuah tempat untuk bersembahyang dan menaruh sajian bagi umat Hindu, terutama umat Hindu di Indonesia. Secara etimologi Kata padmasana berasal dari bahasa Sanskerta, menurut Kamus Jawa Kuna-Indonesia yang disusun oleh Prof. Dr. P.J. Zoetmulder (Penerbit Gramedia, 1995) terdiri dari dua kata yaitu : “padma” artinya bunga teratai dan “asana” artinya […]

Selengkapnya


Sejarah dan Makna Topeng Sidakarya

Dalam masyarakat Bali, Topeng Sidakarya seakan-akan disamakan dengan Topeng Pajegan. Pengertian itu terjadi bahwa Topeng Pajegan itu dilakoni oleh hanya seorang penari (pragina), dengan memainkan sejumlah karakter topeng. Kata Topeng mempunyai pengertian, yaitu : Topeng merupakan suatu benda penutup muka. Di sini dimaksud “tutup” yang dipakai untuk menutupi muka manusia. Topeng mengandung pengertian suatu benda […]

Selengkapnya


Naga Taksaka dalam Simbol dan Kisah

Naga Taksaka  Naga Taksaka (Kaang) adalah naga bersayap sebagai simbol angkasa atau melambangkan atmosfer bumi sebagaimana digambarkan pada singgasana padmasana yang berbentuk menyerupai kursi dan dengan keindahan seni rupa, Naga Taksaka (yang bersayap) itu dilukiskan dengan dua ekor Naga Taksaka yang disebutkan dalam kutipan artikel Parisada Hindu Dharma pada Konsep Pemujaan dalam Padmasana. Naga Taksaka dengan […]

Selengkapnya